Selasa, 15 Maret 2011

macam macam tanah

 1.  TANAH ORGANOSOL

•         Mengandung paling banyak bahan organik, tidak mengalami perkembangan profil, disebut juga tanah gambut.

•         Bahan organik ini terdiri atas akumulasi sisa-sisa vegetasi yang telah mengalami humifikasi, tetapi belum mengalami mineralisasi.

•         Tanah ini kurang subur. Tanah ini belum dimanfaatkan, tetapi dapat dimanfaatkan untuk persawahan.

•         Penyebarannya di Sumatera sepanjang pantai Utara, Kalimantan dan Irian Barat/Papua.



TANAH LITOSOL

•         Litosol, yaitu tanah yang baru mengalami pelapukan dan sama sekali belum mengalami perkembangan tanah.

•         Berasal dari batuan-batuan konglomerat dan granit, kesuburannya cukup, dan cocok dimanfaatkan untuk jenis tanaman hutan.

•         Penyebarannya di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan Sumatera.


TANAH ALLUVIAL

•         Aluvial ialah tanah muda yang berasal dari hasil pengendapan.

•         Sifatnya tergantung dari asalnya yang dibawa oleh sungai.

•         Tanah aluvial yang berasal dari gunung api umumnya subur karena banyak mengandung mineral. Tanah ini sangat cocok untuk persawahan.

•         Penyebarannya di lembah-lembah sungai dan dataran pantai, seperti misalnya, di Kerawang, Indramayu, Delta Brantas.



   4. TANAH REGOSOL

              
    Regosol Aluvial                           Regosol Marine


•         Regosol, belum jelas menampakkan pemisahan horisonnya.

•         Tanah regosol terdiri dari: regosol abu vulkanik, bukit pasir, batuan sedimen, tanah ini cukup subur.

•         Jenis tanah latosol terdiri dari ; latosol merah kuning, cokelat kemerahan, cokelat, cokelat kekuningan.

•         Tanah ini cocok dimanfaatkan untuk pertanian padi, palawija, kelapa, dan tebu.

Penyebarannya di sekitar lereng gunung-gunung berapi

   5. TANAH MERAH

•         Latosol, yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan intensif, warna tanah tergantung susunan bahan induknya dan keadaan iklim.

•         Latosol merah berasal dari vulkan intermedier, tanah ini subur, dan dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan.

•         Penyebarannya di seluruh Indonesia, kecuali di Nusa Tenggara dan Maluku Selatan.



   6. TANAH ANDOSOL

•         Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak (smeary), kadang-kadang berpadas lunak, agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi.

•         Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.
     TANAH ANDOSOL

    * Berwarna hitam
    * Tekstur geluh hingga debu
    * Struktur remah
    * Konsistensi gembur
    * Mengandung bahan organik
    * Daya ikat air dan daya serap air tinggi
    * Permeabilitas tinggi
    * Terdapat di dalam endapan vulkanik, terutama di puncak pegunungan curam yang tetap dilindungi hutan (Jawa, Sumatera)
    * Pemanfaatan untuk perkebunan kina, teh dan kopi, sayuran, kentang, dll






Ciri-ciri :
A. Tanah yang baru berkembang
B. Belum ada perkembangan horison tanah
C. Meliputi tanah-tanah yang berada di atas batuan induk
D. Termasuk tanah yang berkembang dari bahan baru

Mencakup kelompok tanah alluvial, regosol dan litosol dalam klasifikasi dudal-supratohardjo. Tipe ini di sepanjang aliran besar merupakan campuran mengandung banyak hara tanaman sehingga dianggap subur. Tanah Entisol di Indonesia umumnya memberi hasil produksi padi (misalnya : Kerawang, Indramayu, delta Brantas), palawija, tebu (Surabaya). Entisol yang berasal dari abu-volkanik hasil erupsi yang dikeluarkan gunung-gunung berapi berupa debu, pasir, kerikil, batu bom dan lapili. Selain itu berasal dari gunduk pasir yang terjadi di sepanjang pantai, misalnya diantara Cilacap dan Parangtritis (selatan Yogyakarta), dan Kerawang.

  7.  TANAH LATOSOL

    * Latosolisasi: proses pembentukan tanah latosol (merah); dengan syarat daerah memiliki suhu dan curah hujan yang tinggi
    * Keterdapatan di daerah iklim humid-tropik tanpa bulan kering hingga subhumid dengan musim kemarau agak lama
    * Meluas di daerah iklim tropik hingga iklim basah tropik dengan CH 2.500-7.000 mm/th
    * Bervegetasi hutan basah sampai sabana
    * Bertopografi dataran, bergelombang hingga pegunungan
    * Umumnya bahan induk vulkanik baik tuff maupun batuan beku
    * Meliputi tanah-tanah yang telah mengalami pelapukan intensif
    * Telah mengalami pencucian unsur-unsur basa, bahan organik dan silika
    * Tekstur lempung hingga geluh, struktur remah hingga gumpal lemah, dan konsistensi gembur
    * Tersebar di seluruh pulau di Indonesia, kecuali Nusa Tenggara dan Maluku Selatan

Tanah Latosol Berdasarkan Warna

   1. Latosol merah; terdapat di Pasekaran Pekalongan Jateng
   2. Latosol merah kekuningan; terdapat di Cibinong
   3. Latosol coklat kemerahan; terdapat di Citajam Bogor
   4. Latosol coklat; terdapat di Kanjana Bogor
   5. Latosol coklat kekuningan; terdapat di Sukamahi Bogor
   6. Latosol merah ungu; terdapat di Pleihari Kalsel

Tanah Latosol Berdasarkan Sifat Humus

   1. Low Humic Latosol; dengan horizon A1 sangat lemah, pH 6-7, terdapat di tempat tinggi < 2.000 feet, curah hujan < 40 inci/th, bulan kering nyata, vegetasi rumput pendek, kaktus dan algaroba
   2. Humic Latosol; horizon A1 mengandung banyak bahan organik, pH < 5, terdapat di tempat tinggi hingga 2.500 feet, curah hujan 40-100 inci/th, vegetasi hutan lebat yang pendek
   3. Ferruginous Humic Latosol; di horizon A terkumpul mineral resisten seperti magnetit, ilmenit yang cenderung membentuk kerak dengan pH asam hingga pH 6
   4. Hydrol Humic Latosol; horizon A1 kelabu, terdapat di daerah tinggi, curah hujan 150-350 inci/th tanpa bulan kering, vegetasi hutan lebat



2. Inceptisol



Ciri2 :
A. Ada horizon kambik , dimana terdapat horizon penumpukan liat <20% dari horizon diatasnya.
B. Tanah yang mulai berkembang tetapi belum matang yang ditandai oleh perkembangan profil yang lebih lemah.
C. Mencakup tanah sulfat masam (Sulfaquept) yang mengandung horison sulfurik yang sangat masam, tanah sawah(aquept) dan tanah latosol
Daerah penyebaran tanah jenis ini: Sumatera, Jawa, Kalimantan. Sebagain besar tanah ini ditanami palawija (jawa) dan hutan/semak belukar (sumatera dan Kalimantan)

3. Ultisol



Ciri-ciri :
A. Kandungan bahan organik, kenjenuhan basa dan pH rendah (pH 4,2-4,8).
B. Terjadi proses podsolisasi: proses pecucian bahan organik dan seskuioksida dimana terjadi penimbunan Fe dan Al dan Si tercui.
C. Bahan induk seringkali berbecak kuning, merah dan kelabu tak begitu dalam tersusun atas batuan bersilika, batu lapis, batu pasir, dan batu liat.
D. Terbentuk dalam daerah iklim seperti Latosol, perbedaan karena bahan induk : Latosol terutama berasal dari batuan volkanik basa dan intermediate, sedang tanah Ultisol berasal dari batuan beku dan tuff.
Tanah yang paling luas penyebarannya di Indonesia: Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan sebagian Jawa . sebaiknya tanah ini dihutankan atau untuk perkebunan seperti : kelapa sawit, karet dan nanas.

TANAH MERAH

•         Latosol, yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan intensif, warna tanah tergantung susunan bahan induknya dan keadaan iklim.

•         Latosol merah berasal dari vulkan intermedier, tanah ini subur, dan dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan.

•         Penyebarannya di seluruh Indonesia, kecuali di Nusa Tenggara dan Maluku Selatan.


4. Oxisol

 

Ciri-ciri :
A. solum yang dangkal, kurang dari 1 meter
B. kaya akan seskuioksida yang telah mengalami pelapukan lanjut
C. adanya horizon oksik pada kedalaman kurang dari 1,5 m
D. susunan horison A, B, dan C dengan horizon B spesifik berwarna merah kuning sampai kuning coklat dan bertekstur paling halus liat
E. mengandung konkresi Fe/Mn lapisan kuarsa.
Banyak digunakan untuk perladangan, pertanian subsisten pengembalaan dengan intensitas rendah, dan perkebunan yang intensif seperti perkebunan tebu, nanas, pisang dan kopi.

5. Vertisol / grumusol



Ciri-ciri :
A. Tanpa horizon eluviasi dan iluviasi
B. Koefisien mengembang dan mengerut tinggi jika dirubah kadar airnya
C. Bahan induk basaltic atau berkapur
D. Mikroreliefnya gilgei
E. Konsistensi luar biasa plastis
Di Indonesia jenis tanah ini terbentuk pada tempat-tempat yang tingginya tidak lebih dari 300 meter di atas muka laut dengan topografi agak bergelombang sampai berbukit, temperatur tahunan rata-rata 25oC dengan curah hujan kurang dari 2500 mm dan pergantian musim hujan dan kemarau nyata.Kandungan bahan organik umumnya antara 1,5-4%. Warna tanah dipengaruhi oleh jumlah humus dan kadar kapur. Di pulau jawa banyak digunakan untuk lahan pertanian padi sawah.

9. TANAH GRUMUSOL/VERTISOL



    * Warna tua/kelam
    * Tekstur lempung
    * Struktur atas granuler, struktur bawah gumpal atau pejal
    * Konsistensi liat tinggi
    * Koefisien kembang kerut tinggi
    * Bahan induk adalah batu kapur, batu napal, tuff, endapan aluvial, dan abu vulkanik
    * Topografi agak bergelombang hingga berbukit dengan CH < 2.500 mm/th
    * Solum tanah dalam (+ 75 cm)
    * Peka terhadap erosi dan bahaya longsor

Macam Tanah Grumusol

   1. Grumusol pada batu kapur dan batu kapur bernapal: perkembangan dipengaruhi struktur batu kapur dan kadar lempung
   2. Grumusol pada marls, calcareous shales dan batu loam: terdapat di Madura
   3. Grumusol pada sedimen tuff tertier: terdapat di Gunungkidul
   4. Grumusol pada lahar: terdapat di lembah dan kaki pegunungan
   5. Grumusol endapan aluvial: terdapat di dataran aluvial dengan iklim sesuai untuk endapan vulkan dan napal halus
   6. Grumusol bergaram: terdapat di Jawa Timur dengan iklim sangat kering; Nusa Tenggara



6. Histosol /gambut



Ciri-ciri :

A. Memiliki epipedon histik, yaitu epipedon yang mengandung bahan organik sedemikian banyaknya, sehingga tidak mengalami perkembangan profil ke arah terbentuknya horison-horison yang berbeda.
B. Warna coklat kelam sampai hitam, berkadar air tinggi dan bereaksi asam (pH3-5)
Gambut ombrogen meliputi hampir seperlima Sumatra, meluas sepanjang pantai Malaya, Kalimantan, dan pantai selatan Irian Jaya. Gambut ombrogen juga terdapat di Bangka Selatan, dimana pasir putih bumi mengendap sebelum mencapai laut membentuk berselang berselang-seling daerah deperesi bekas cabang sungai yang di tumbuhi flora khusus.
Gambut topogen terbentuk dalam topografik di rawa-rawa baik di dataran rendah maupun di pegunungan tinggi. Gambut ini meluas di Rawa Lakbok, Pangandaran, Rawa Pening, Jatiroto, Tanah Payau, di Deli (Sumatra) dan danau-danau di Kalimantan Selatan.
Gambut Pangandaran, sebelah selatan Rawa Lakbok juga bersifat eutrof dan topogen.







a. Tanah aluvial adalah tanah yang terbentuk dari material harus hasil pengendapan aliran sungai di dataran rendah atau lembah. Tanah aluvial ini terdapat di pantai timur Sumatra, pantai utara Jawa, dan di sepanjang Sungai Barito, Mahakam, Musi, Citarum, Batanghari, dan Bengawan Solo.

b. Tanah andosol adalah tanah yang berasal dari abu gunung api. Tanah andosol terdapat di lerenglereng gunung api, seperti di daerah Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, dan Minahasa. Vegetasi yang tumbuh di tanah andosol adalah hutan hujan tropis, bambu, dan rumput.

c. Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Tanah regosol berupa tanah aluvial yang barn diendapkan dan tanah pasir terdapat di Bengkulu, pantai Sumatra Barat, Jawa, Bali, dan NusaTenggara Barat. Material jenis tanah ini berupa tanah regosol, abu vulkan, napal, dan pasir vulkan.Tanah regosol sangat cocok ditanami padi, tebu, palawija, tembakau, dan sayuran.

d. Tanah kapur adalah tanah yang terbentuk dari batu kapur yang mengalami pelapukan. Tanah kapur terdapat di daerah perbukitan kapur Sumatra Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang dapat hidup di daerah kapur adalah palawija, steps, savana, dan hutan jati atau hutan musim.

e. Tanah litosol adalah tanah berbatu-batu. Bahan pembentuknya berasal dari batuan keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini jugs disebut tanah azonal. Tanaman yang dapat tumbuh di tanah litosol adalah rumput ternak, palawija, dan tanaman keras.

f. Tanah argosol atau tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan rawa yang mengalami pembusukan jenis tanah ini berwarna hitam hingga cokelat.Tanah jenis ini terdapat di rawa Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Tanaman yang clapat tumbuh di tanah argosol adalah karet, nanas, palawija, dan padi.

Tanah grumusol atau margalith adalah tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Jenis tanah ini berwarna kelabu hitam dan bersifat subur, tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, NusaTenggara, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang tumbuh di tanah grumusol adalah padi, jagung, kedelai, tebu, kapas, tembakau, dan jati.

h. Tanah latosol yaitu tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Tanah ini sudah sangat tua, sehingga kesuburannya rendah. Warns tanahnya merah hingga kuning, sehingga sering disebut tanah merah. Tanah latosol yang mempunyai sifat cepat mengeras bila tersing kap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit.Tanah latosol tersebar di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.Tumbuhan yang clapat hidup di tanah latosol adalah padi, palawija, sayuran, buah-buahan, karet, sisal, cengkih, kakao, kopi, dan kelapa sawit.


1 komentar: